BAB2 ETNIK TIONGHOA DI CIBARUSAH DAN SEJARAH Sebagai dewa utama di kelenteng ini, Vihara Avalokitesvara yang terletak di kawasan Banten Lama, memiliki satu keunikan disetiap perayaan Sejit Hari Lahir Dewi Kwan Im atau Mak 25 Mar 2019 — - Vihara Avalokitesvara yang terletak di kawasan Banten Lama, memiliki satu keunikan disetiap perayaan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya berkunjung ke vihara Avalokitesvara setahun yang lalu. Saat itu saya sedang tugas belajar mengikuti pelatihan pariwisata yang diselenggarakan oleh Dinas pariwisata kabupaten Lebak, Vihara Avalokitesvara ini merupakan bangunan bersejarah karena merupakan vihara tertua dibanten didirikan sejak abad ke 16. Vihara ini berlokasi dikawasan banten lama tepatnya di jalan tubagus raya banten,Kampung pamarican,desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota serang, Banten. Vihara ini menjadi simbol warisan masa lalu bagaimana toleransi kerukunan antar umat beragama berjalan harmonis karena Vihara ini didirikan oleh Sunan gunung jati. Lalu bagaimanakah awal mulanya sunan gunung jati yang merupakan tokoh islam bisa mendirikan vihara ini, kenapa bisa terjadi? Awal mulanya banten merupakan pelabuhan dagang yang sangat terkenal pada masanya, ketika itu banyak para pedagang asing singgah ke banten untuk melakukan perdagangan atau transit menuju pelabuhan lainnya di wilayah nusantara. Salah satu yang datang ialah para pedagang cina, Rombongan pedagang cina dipimpin oleh putri Ong tien yang merupakan keturunanan kaisar tiongkok, awalnya ia hendak melakukan perjalanan dagang ke surabaya namun ditengah perjalanan ia singgah di Banten. Melihat Banten sangat ramai aktivitas perdagangannya ia memutuskan untuk tinggal lebih lebih lama seraya melakukan perdagangan karena Banten juga merupakan daerah yang kaya akan lada dan merica sebagai salah satu komoditas rempah-rempah yang saat itu dicari banyak orang. Lama tinggal di banten akhirnya Putri Ong tien berkenalan dengan Syarief Hidayatullah sunan gunung jati, lambat laun perkenalan mereka semakin dekat sehingga Sunan gunung jati menikahi Putri Ong tien yang saat itu sudah memeluk agama islam. Pengikut putri Ong tien yang berjumlah ribuan orang itu terbagi dalam dua kelompok, kelompok pertama beragama islam mengikuti putri Ong tien dan kelompok kedua masih memegang kepercayaan lamanya yaitu agama adanya kelompok kedua ini, akhirnya sunan gunung jati berinisiatif mendirikan vihara untuk para pengikut putri ong tien yang masih memeluk kepercayaan lamanya. Vihara ini didirikan dekat masjid agung tepatnya di desa dermayon kemudian pada tahun 1774 vihara ini dipindahkan ke kawasan pamarican dan hingga kini masih berdiri Vihara ini merupakan buktinya nyata bahwa nuansa toleransi umat beragama berjalan harmonis di banten, dimana antar para pemeluk agama berbeda bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Kerukunan umat antar agama benar-benar terjadi saat itu. Tak hanya itu keberadaan Vihara ini juga sangat dihormati oleh masyarakat Banten karena menurut catatan sejarah Vihara ini banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat banten saat itu. Sebut saja ketika banten mengalami pandemi wabah penyakit perut vihara ini memainkan perananya yang apik dalam menanggulangi wabah yang terjadi, Vihara melakukan ritual mengarak patung dewi kwan im guna melakukan prosesi tolak bala, selain itu para tabib pun senantiasa berusaha mengobati masyarakat yang sakit sehingga upaya ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat, konon disebut penanganan wabah saat itu yang dilakukan oleh fihak vihara mengalahkan upaya penanganan wabah yang dilakukan oleh pemerintah hindia itu pada tahun 1883 saat gunung kratau meletus, Vihara avalokitesvara ini menjadi tempat pengungsian yang aman bagi warga yang terkena dampak meletusnya gunung krakatau. Bangunan yang megah,kokoh dan luas dari vihara ini melindungi warga yang mengungsi dari deburan awan panas pasca gunung krakatau saat ini bangunan vihara masih berdiri kokoh dan keaslianya masih terjaga. Vihara ini ditetapkan sebagai Bangunan cagar budaya dan juga tempat destinasi wisata religi dan budaya. Jika kita berkunjung ke Vihara ini kontan kita sedang terbawa menuju suasana negeri cina dimana semua pola arsitekturnya mirip negeri tirai bambu. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
PandanganUmat Buddha Terhadap Peran dan Fungsi Bhikku di Vihara Buddha Terbitan: (2010) BAHAYA BERITA BOHONG; Pandangan Umat Buddha Di Vihara Avalokitesvara Pondok Cabe Terhadap Berita/Hoax oleh: Afrida Purwanti. Terbitan: (2019)
Lokasi Jalan Teja Pamekasan, Montok, Larangan, Kecamatan Polagan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 69382 Indonesia MAP KlikDisini HTM Free Buka/Tutup Setiap hari WIB Telepon 0324 326426 foto by Madura tidak hanya memiliki pesona alam yang luar biasa, tapi juga aset budaya yang dapat menambah pengetahuan kita. Berlibur tidak melulu ke pantai, pegunungan atau wahana bermain, tapi kita juga bisa berkunjung ke vihara bodhisattva lama ini atau vipassana graha. Anda bisa berkunjung ke vihara lain di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Surabaya, Semarang, Serang, Bandung, Medan, Sumatera Utara, Bogor, Banten, Lombok, Mataram, Pangkalpinang, Tangerang, Tasikmalaya, Sukabumi, Jambi, Jatinegara, Tanjungpinang, Ungaran, Daan Mogot dan Pematang. Sejarah Vihara Avalokitesvara foto by Madura memiliki tiga kelenteng dan Vihara Avalokitesvara adalah salah satunya. Dahulu, vihara ini merupakan suatu bangunan bercungkup dengan atap daun kelapa yang berdiri sekitar tahun 1900-an. Awalnya, bangunan ini berfungsi untuk menyimpan patung-patung dari Majapahit. Pada tahun 1400 M, keraton Jamburingin berniat untuk membuat candi sebagai tempat berubadah. Saat itu, Majapahit adalah penguasa wilayah Jamburingin sehingga membantu pembangunan candi dengan memberikan arca atau patung pemujaan ke Pamekasan. foto by Patung tersebut dikirim menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Talang berjarak sekitar 35 km dari Jamburingin. Sayangnya, pengiriman ini gagal dilakukan karena angkutan rusak. Hal ini membuat penguasa kraton Jamburingin membangun candi di kawasan pelabuhan Talang. Agama juga mulai tersebar di Pamekasan dalam waktu bersamaan. Sambutan baik diberikan oleh masyarakat sekitar, akhirnya pembangunan candi pun tak terlaksana juga. Patung-patung yang sempat dikirimkan kemudian terbengkalai begitu saja, akhirnya hilang tertimbun tanah. Setelah itu pada awal tahun 1800-an, tidak sengaja patung-patung tersebut ditemukan oleh petani ketika sedang menggarap lahannya. Kemudian Bupati Pamekasan ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memindahkan patung tersebut ke Kadipaten Pamekasan. foto by Namun, upaya tersebut gagal lagi dan belum diketahui alasannya. Akhirnya, patung tersebut masih berada di tempat yang semula. Sekitar tahun 1900, sebuah keluarga keturunan Tionghoa membeli tanah di mana patung-patung itu tersimpan. Setelah dilakukan bersih-bersih, baru diketahui bahwa terdapat patung-patung Budha versi Majapahit dengan aliran Mahayana yang dianut oleh banyak masyarakat di dataran Cina. Setelah itu, patung-patung tersebut dikumpulkan di sebuah bangunan bercungkup yang sekarang dikenal sebagai Vihara Avalokitesvara. Ketahui juga cerita mengenai cabe, tragedi terbakar, dewi, dadap, bintan, gunung, kalong, tamansari, tebing, ratu, enim, sampit, dan Pamekasan city. foto by Terdapat salah satu patung dengan ukuran besar yang ternyata adalah patung Avalokitesvara Bodhisatva atau yang bernama Kwan Im Po Sat dalam versi Majapahit. Ukuran patung ini adalah 155 cm, tebal bawah 59 cm dan tebal tengah 36 cm. Daya Tarik Vihara Avalokitesvara Tempat wisata yang satu ini berbeda dengan tempat wisata lain di Madura. Selain uniknya bangunan vihara, tempat ini juga memperlihatkan toleransi yang begitu tinggi terhadap mereka yang berbeda agama. Inilah tempat wisata di sunter, taman sari. foto by Seperti yang diketahui jika vihara merupakan tempat ibadah umat budha, tapi karena berguna sebagai tempat wisata, vihara ini tidak segan untuk membangun mushola di kawasan ini. Tempat wisata lain di kota Siantar juga dapat dikunjungi, seperti pasar mangga dua, Tanjung Pinang. Mushola tersebut memiliki ukuran 4×4 meter yang terlihat seperti masjid Demak atau masjid pada umumnya di Jawa. Mushola ini terlihat mencolok dengan dinding berwarna hijau tua. Anda bisa menemukan mushola dengan mudah karena berada di depan vihara. Meskipun tidak begitu besar, mushola ini cukup nyaman digunakan sebagai tempat beribadah. Terdapat tempat wudhu, mukenah, sajadah dan fasilitas lain untuk beribadah. Bagi Anda yang ingin menunaikan sholat, cukup berjalan sekitar 10 meter dari vihara, jadi tidak begitu jauh. foto by Pemandangan khas budaya Budha pasti akan terasa begitu ketara ketika kita masuk ke dalam kawasan ini. Patung yang berukuran cukup besar akan menyapa kita. Bangunan dan desain interior di dalam bangunan ini sungguh mengesankan. Ada juga pondok atau griya di sekitarnya. Kita akan dibuat takjub dengan kebudayaan Budha yang terlihat jelas. Liburan kali ini akan membuat pengetahuan kita bertambah, terlebih dalam hal situs budaya. Anda akan mengetahui budaya dan sejarah terbangunnya vihara, jadi tidak sekedar berlibur saja. Jangan lupa abadikan dengan foto. foto by Satu hal yang seharusnya tertanam setelah berkunjung ke tempat ini adalah tolerani yang bertambah. Tidak seharusnya kita saling bermusuhan hanya karena perbedaan. Justru karena perbedaan inilah yang membuat dunia berwarna, jadi tinggal bagaimana kita bertoleransi. Fasilitas di Vihara Bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah saja, melainkan juga tempat wisata sehingga harus disediakan fasilitas-fasilitas yang membuat nyaman para pengunjung. Tidak hanya wisatawan lokal, melainkan juga mancanegara yang tertarik untuk berkunjung ke tempat ini. foto by Fasilitas yang bisa Anda nikmati dari vihara ini adalah toilet atau kamar mandi. Kebersihan dari fasilitas ini begitu terjaga dengan baik jadi Anda akan merasa nyaman. Fasilitas nyaman juga disediakan di tempat wisata dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti Kebon Raya. Mushola juga dapat Anda temukan, meskipun terletak di kawasan vihara. Jadi, ketika tiba waktunya sholat, Anda tidak perlu berjalan ke luar kawasan untuk menemukan tempat beribadah. Anda tinggal berjalan sekitar 10 meter untuk sampai ke muhola dan menunaikan ibadah shalat. Kegiatan di Vihara foto by Tempat wisata yang sekaligus tempat beribadah umat Budha ini ternyata masih digunakan sebagai tempat peribadatan. Jadi, bagi Anda yang beragama Budha dapat beribadah di tempat ini dengan memanjatkan doa-doa sesuai dengan kepercayaan. Jika Anda ingin berlibur, Anda dapat menyusuri vihara dari berbagai sudut. Kita akan mengetahui beberapa budaya Budha dan kerajaan Majapahit sehingga pengetahuan kita akan bertambah. Wiki Vihara Buddhagaya Watugong, terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong ini dikenal dengan nama Vihara Buddhagaya Watugong. Vihara Buddhagaya Watugong ini merupakan pagoda tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 45 meter.
Vihara Avalokitsvara - Patung Dewi Kwan Im 4Tempat Keagamaan • Monumen & PatungJan 2020 • KeluargaTempat yg cocok untuk liburan sejenak ,bisa melihat lihat patung sekalian berswa foto dgn bersih , cuma tidak ada tempat nya matahari langsung kita tempat ini tidak ada pungutan , parkir pun pada 1 Januari 2020Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019vihara ini wajib dikunjungi jika berada di Siantar, karena terdapat Patung Dewi Kwan Im yang cukup tinggi dan megah. Sayangnya saat kunjungan saya ke sana bulan Agustus, vihara ini sedang direnovasi sehingga tidak dapat masuk ke dalamnya. Namun dari jauh sudah bisa terlihat kemegahannya, patung Dewi Kwan Im yang menjulang tinggi sudah terlihat menyolok mata dan bagus untuk dijadikan objek foto. Kontras sekali dengan warna biru langit yang menjadi latar belakangnya. Areal parkir juga cukup luas sehingga tidak ada kesulitan untuk mengunjunginyaDitulis pada 8 Agustus 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • BisnisPagoda vihara avalokitesvara cukup tinggi kurang lebig 45 meter. Disini anda juga dapat melakukan ritual Tjiam Shi yaitu ritual menggoyangkan bambu yang sudah dikasih tanda sampai terjatuhDitulis pada 14 Juni 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018ukuran patung yang besar dan tinggi membuat vihara ini ramai dikunjungi pengunjung , ada yang sekedar untuk berfoto ada juga yang sekalian saja tidak ada tempat berteduh sehingga sangat panas klo pergi di siang hariDitulis pada 12 Mei 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap Siantar, Indonesia59 kontribusiMei 2018 • TemanTempatnya bagus, gak nyesal datang kesini, lokasi di tengah kota, buat yang suka foto2 saya sarankan pada 10 Mei 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • TemanHaiiii...klo uda berkunjung ke Vihara ini dijamin gak mau pulang karena selain dapat berfoto, mengabadikan momen tersebut kita juga disuguhi dengan angin sepoi-sepoi, sejuk terasa. Sebaiknya berkunjung pada sore hari agar tidak terlalu panasDitulis pada 31 Januari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • KeluargaHari pertama saya menginjakkan kaki di kota pematang siantar. Dari makan pagi di Mie Pansit, perjalanan saya berlangsung di vihara ini..keadaan yang saya lihat masih banyak perbaikan untuk fasilitasDitulis pada 1 Januari 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017saat sore hari sangat sepi , bagi yang datang untuk tujuan berdoa bisa tercapai suasana tenang. lokasi tidak jauh dari kota. dalam perjalanan menuju parapat dari kota pematang siantarDitulis pada 24 Desember 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaPerfect place buat foto2..tempatnya sepi dan luas..patungnya besar sekaliSekedar informasi jika berniat berkunjung sebaiknya sbelum jam 5 sore,setelah itu vihara ditutup untuk yg pas dipagi hari atau sore,karena jika siang mataharinya benar2 menyengatDitulis pada 20 Mei 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaVihara Avalokitesvara merupakan vihara yang terbaik di Pematang Siantar. Selain sebagai tempat ibadah, vihara ini sering dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat lokal hingga ini akan sangat ramai pada saat hari besar umat Buddha atau hari besar etnis pada 3 Februari 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 49 hasilAda informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat?Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan daftar ini
2 Museum Simalungun. Merupakan pilihan tempat wisata cadangan di Pematang Siantar yang bisa membawamu untuk mengetahui sejarah dan budaya nusantara. Salah satu hal menarik yang bisa kamu temui di Vihara Avalokitesvara Harga Tiket Masuk Gratis. Jam Buka - Nomor Telepon -. Alamat / Lokasi Jl. Gn. Pusuk Buhit, Karo, Siantar Selatan, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia, 21131. Vihara Avalokitesvara salah kompleks wihara yang berada di Siantar Sumatra Utara. Wihara ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan yang lainnya. Keunikan tersebut yaitu adanya sebuah patung Dewi Kwan In raksasa yang menjulang tinggi. Patung dewi ini memiliki tinggi 22,8 meter dan berwarna kelabu. Tidak hanya sebagai tempat beribadah bagi umat Buddha, wihara ini juga menjadi tempat wisata. Pengunjung bisa melihat-lihat beberapa bangunan dan berkeliling di ruang terbuka. Di sini bisa ditemukan patung 12 shio, penjaga patung Dewi Kwan In, dan sebuah taman. Kemudian di dekat area patung, terdapat wihara dengan arsitektur klasik kuno, sebuah lonceng raksasa serta roda doa. Harga Tiket Masuk Vihara Avalokitesvara Untuk masuk ke wihara tidak perlu mengeluarkan biaya tiket masuk. Hanya perlu menyiapkan biaya jika ingin membeli makanan. Lalu, jika membawa kendaraan pribadi ke sini, pengunjung tidak dikenakan biaya parkir. Harga Tiket Masuk dan Fasilitas Tiket masuk gratis Parkir gratis Baca TAMAN HEWAN Pematang Siantar Tiket & Koleksi Satwa Jam Buka Vihara Avalokitesvara Vihara Avalokitesvara terbuka untuk umum setiap hari dari pagi hingga sore. Jam Operasional Setiap hari Patung Dewi Kwan In yang Memesona Di Vihara Avalokitesvara Sumatra Utara, terdapat sebuah patung Dewi Kwan In setinggi 22,8 meter. Foto Google Map/Abdul Rahman Batubara SH Vihara Avalokitesvara adalah salah satu komplek wihara indah yang ada di Siantar. Keindahan tersebut semakin bertambah dengan berdirinya Patung Dewi Kwan In yang sedang berdiri di atas bunga Padma. Ukuran patung ini terbilang sangat tinggi dibandingkan dengan patung-patung dewa atau dewi lain yaitu setinggi 22,8 meter. Terbuat dari batu granit yang berasal dari RRC dan resmi berdiri pada tahun 2015. Selain sangat tinggi, patung ini juga memiliki berat ton. Dengan warnanya yang kelabu, kesan klasik dan kuno yang kuat timbul dari patung sang dewi. Pembangunan patung dewi cinta dan kasih sayang ini berlangsung selama 3 tahun. Di sekelilingnya terdapat patung lainnya yang merupakan penjaga dari dewi serta patung 12 shio. Lalu tak jauh dari patung terdapat 4 patung dewa dan masing-masing memiliki ekspresi yang berbeda. Ekspresi tersebut yaitu marah, tegang, datar, serta bahagia. Kemudian di area bawah, berdiri patung Dewi Kwan In dalam bentuk yang kecil. Baca SIANTAR WATERPARK Tiket & Wahana Melihat Keindahan Vihara Avalokitesvara Vihara Avalokitesvara terdiri dari sebuah komplek vihara yang memiliki 4 bagian dengan bangunan yang memiliki arsitektur kuno klasik. Foto Google Map/Kuni Boy Vihara ini terdiri dari kompleks rumah peribadatan yang terbagi atas 4 bagian. Bagian-bagian tersebut yaitu Dhammasala, Kuthi, Uposathagara, dan Bhavana Sabha. Lalu, di sini juga terdapat sebuah lonceng serta roda doa yang letaknya tak jauh dari patung Dewi Kwan In. Selain itu terdapat sebuah taman lengkap dengan sungai kecil dan sebuah jembatan. Apabila berwisata ke sini, pengunjung harus menjaga tata krama serta jangan berbuat gaduh. Tidak semua bangunan bisa dimasuki oleh masyarakat umum. Karena beberapa area khusus sebagai tempat untuk beribadah bagi penganut Buddha. Tempat-tempat yang bisa dikunjungi misalnya area patung di dekat tangga, bangunan terbuka, dan taman. Dapat Penghargaan dari MURI Patung Dewi Kwan In yang berdiri di wihara ini salah satu bangunan tertinggi di Asia Tenggara. Dengan keunikannya tersebut membuat wihara ini terkenal dan mengantarkannya meraih penghargaan dari MURI. Hal itu membuat semakin banyak wisatawan dari Sumatra Utara maupun luar daerah berdatangan ke sini. Di Sumatra Utara sebenarnya banyak bangunan wihara yang sangat indah, misalnya Maha Vihara Samiddha Bhagya. Selain itu, ada pula wihara lainnya yaitu Whira Ahock Tek Shu dan Kelenteng Sukong. Namun, banyak wisatawan yang tetap datang ke Vihara Avalokitesvara karena rekor dari MURI. Banyak Area Berfoto Instagramable Salah satu tempat berfoto yang instagramable di Vihara avalokitesvara yaitu di salah satu patung 12 shio yang dibangun berjajar. Foto Google Map/Toni Hadi Wibowo Salah satu kegiatan wajib selama berkunjung ke sini yaitu berfoto di area wihara . Tempat yang sering menjadi lokasi berfoto yaitu Patung Dewi Kwan In yang besar dan tinggi menjulang. Agar patung dewi tersebut bisa seluruhnya masuk ke dalam frame, ambil foto dari agak jauh dengan angle dari bawah. Foto akan terlihat semakin indah ketika berpadu dengan warna langit yang biru dan cerah. Kemudian lokasi lainnya yang tak kalah apik yaitu di patung 12 shio yang berada di dekat tangga. Pengunjung bisa memilih patung shio yang sesuai dengan tanggal kelahiran dan berfoto bersama. Selain itu, di depan wihara dengan arsitekturnya yang klasik pengunjung bisa mendapatkan foto yang menawan. Lalu di area taman bisa mengambil foto di atas jembatan yang berdiri di atas sungai kecil. Tempat lain yang bagus menjadi sebagai objek berfoto yaitu di depan lonceng raksasa serta roda doa. Fasilitas di Vihara Avalokitesvara Fasilitas yang tersedia sudah cukup lengkap seperti toilet, objek berfoto, dan tempat untuk parkir kendaraan. Vihara Avalokitesvara berlokasi di Jalan Pusuk Buhit, Karo, Siantar Sel, Pematang Siantar, Sumatra Utara. Letak wihara ini berada di pusat Kota Pematang Siantar dan mudah ditemukan di Google Map. Jika berangkat dari Medan, pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam. Untuk bisa sampai ke sini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

ViharaAvalokitesvara (Studi Etnografi Mengenai Wisata Religi di Kota Pematangsiantar)". Dalam skripsi ini membahas tentang wisata Vihara Avalokitesvara. Wisata Vihara Avalokitesvara merupakan objek wisata religi yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat dan

ViharaAvalokitesvara Siantar Tutup Pada Malam Tahun Baru Imlek, Ini Alasannya. TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR - Jelang Perayaan Imlek 2573 Tahun 2022, sejumlah rumah ibadah umat Budha di Siantar dibuka untuk kegiatan ibadah. Namun dilakukan pembatasan kunjungan, seperti yang terjadi di Vihara Avalokitesvara, Jalan Gunung Pusuk Buhut, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan.
1 Wihara Avalokitesvara Wihara Avalokitesvara. (Indonesiakaya) Wihara tertua di Indonesia ini berada di Provinsi Banten. Wihara Avalokitesvara dibangun sejak abad ke 16. Tempat ibadah ini juga disebut dengan nama Kelenteng Tri Darma. Hal itu karena wihara ini melayani tiga kepercayaan umat sekaligus yaitu Kong Hu Cu, Taoisme dan Buddha.
jJXRwS.
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/130
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/128
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/392
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/40
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/81
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/62
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/331
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/382
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/246
  • sejarah vihara avalokitesvara di siantar