Jadijika resistansinya berlipat ganda, konduktansi menjadi dua, dan sebaliknya sebagai: siemens = 1/ohm, atau ohm = 1/siemens. Sementara resistansi konduktor memberikan jumlah oposisi yang ditawarkannya terhadap aliran arus listrik, konduktansi konduktor menunjukkan kemudahan yang memungkinkan arus listrik mengalir.
Kelas 12 SMARangkaian Arus SearahPengukuran ListrikArus listrik sebesar 2 A mengalir melalui kawat konduktor berpenampang 2 mm^2 . Berapakah a rapat arusnya dan b besar muatan yang melalui kawat tersebut selama 2 jam? c Bila muatan elektron e = -1,6 x 10^-19 C, berapa banyak elektron yang mengalir melalui kawat tersebut dalam waktu 2 jam?Pengukuran ListrikRangkaian Arus SearahElektroFisikaRekomendasi video solusi lainnya0155Sebuah peralatan listrik dilalui arus sebesar 0,8 A . Ji...0052Kuat arus 2 A mengalir melalui suatu penghantar selama 20...0108Muatan listrik 60 C mengalir melalui suatu penghantar s...0113Jika diketahui kuat arus sebuah sumber arus listrik adala...Teks videoHalo Ko Friends jika menemukan soal ini dimana terdapat kawat konduktor yang dialiri oleh arus listrik dan ingin mengetahui rapat arus besar muatan dan juga banyak elektron yang mengalir untuk soal jenis ini kita akan menggunakan konsep kuat arus di mana pada soal diketahui luas penampang atau a sebesar 2 mm kuadrat arus listrik atau I sebesar 2 a waktu atau teh sebesar 2 jam atau 7200 sekon lalu diketahui juga muatan elektron atau C sebesar minus 1,6 kali 10 pangkat min 16 c yang ditanyakan berapa rapat arus besar muatan dan juga banyak elektron yang mengalir untuk soal konsep kuat arus terdapat beberapa rumus yang digunakan yang pertama y = dibagi aKemudian terdapat rumus q = i * t dan juga terdapat rumus banyak elektron yang mengalir yakni Q dibagi C = rapat arus dengan satuan a per mm kuadrat kemudian terdapat you yang merupakan besar muatan dengan satuan coulomb dan terdapat t yang merupakan waktu dengan satuan sekon. Mari kita Jawab yang pertama yang ditanyakan adalah rapat arus atau J sehingga kita dapat menggunakan rumus y = dibagi a di mana A adalah 2 A dan a adalah 2 mm kuadrat sehingga dihasilkan rapat arus atau C sebesar 1 A per mm kuadrat selanjutnya kita akan mencari besar muatan selama 2 jam atau Q disini kita dapat menggunakan rumus q = i * t di mana ini adalah 2 A danmerupakan 7200 sekon sehingga dihasilkan Q sebesar 14400 coulomb yang terakhir kita akan mencari banyak elektron yang mengalir kita akan menggunakan rumus Q dibagi C dimana Q adalah 14400 dibagi dengan min 1,6 kali 10 pangkat min 19 sehingga banyak elektron yang mengalir adalah 9 kali 10 pangkat min 21 kolom Jadi rapat arus pada kawat konduktor adalah 1 ampere per mm kuadrat besar muatan 14100 Coulomb dan banyak elektron yang mengalir adalah 9 kali 10 pangkat min 21 kolom sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
WatanaA 21 April 2022 22:22 Dua kawat konduktor A dan B dialiri arus listrik dan diletakkan sejajar di dalam ruang hampa seperti gambar berikut. Jika panjang kawat 12 cm, gaya magnetik yang terjadi pada kawat adalah . a. 64 x 10^-7 N b. 50 x 10^-7 N c. 48 x 10^-7 N d. 24 x 10^-7 N e. 12 x 10^-7 N Mau dijawab kurang dari 3 menit?

Sahabat fisioner, tahukah bagaimana cara kerja alat pengangkat besi diatas? Alat pengangkat besi tersebut menerapkan prinsip elektromagnetik. Apabila arus listrik di alirkan pada ujung alat tersebut, maka ujung alat tersebut akan menjadi magnet, akibatnya dapat mengangkat besi. Ketika arus listrik dihentikan maka sifat kemagnetannya akan hilang. Bagaimana arus listrik bisa merubah benda menjadi magnet, ayo kita pelajari materi berikut ini. Sudah siap sahabat fisioner, ayo kita mulai! MagnetLebih dari 2000 tahun yang lalu, orang yunani yang hidup di magnesia menemukan batu yang istemewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang mengandung logam. Ketika batu itu digantung sehingga dapat berputar, salah satu ujungnya selalu menunjukkan arah utara. Karena batu itu ditemukan di magnesia, orang yunani menamainya magnetit. Bahan-bahan magnetik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik. Bahan ferromagnetik merupakan bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat, contohnya besi, baja, nikel dan kobal. Bahan paramagnetik merupakan bahan yang ditarik magnet dengan gaya magnet yang lemah, contohnya aluminium, platina, mangan. Sedangkan bahan diamagnetik adalah bahan yang sulit dipengaruhi medan magnet luar, contohnya bismuth, timbelantimon, air raksa, emas, air, fosfor dan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, dan digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet Gambar di atas. Pada dasarnya sumber medan magnet tidak hanya magnet permanen tetapi dapat juga berupa elektromagnet yaitu magnet yang dihasilkan oleh arus listrik atau muatan-muatan listrik yang bergerak. Terjadinya medan magnet oleh arus listrik pertama kali dikemukakan oleh Hans Christian Oersted 1777 - 1851 fisikawan dari Denmark yang mengemukakan bahwa sebuah jarum magnet dapat disimpangkan oleh suatu arus listrik yang mengalir melalui seutas kawat dengan gambar di atas, Oersted menemukan bahwa jika kawat tidak dialiri arus listrik I = 0 maka jarum listrik tidak menyimpang. Jika kawat dialiri arus listrik dari A ke B maka jarum magnet akan meyimpang ke kiri, sedangkan jika kawat dialiri listrik B ke A maka magnet akan menyimpang ke kanan. Oersted menjelaskan bahwa penyimpangan jarum magnet tersebut disebabkan oleh adanya medan magnet disekitar arus listrik yang dapat mempengaruhi medan lain disekitarnya. Dalam hal ini, magnet yang dihasilkan oleh arus listrik disebut dengan elektromagnetik. Medan magnet yang dihasilkan oleh eketromagnetik mempunyai arah. Untuk menentukan arah medan magnet dapat digunakan kaidah tangan kanan, yaitu arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik I, sedangkan arah lipatan jari menunjukkan arah medan magnet B. perhatikan gambar Magnet di dekat kawat lurus panjang berarusBesarnya induksi magnetik di titik P yang berjarak a dari penghantar kawat lurus yang sangat panjang dan dialiri arus I dapat diketahui melalui persamaan B = induksi magnetik weber/m2µ0 = peremeabilitas udara/vakum weber/Amperemeter= 4πx10-7 Wb/ = kuat arus Amperea = jarak titik ke penghantar meterπ = 22/7 = 3,14Contoh SoalSebuah kawat lurus panjang berarus dialiri arus sebesar 2 A. Tentukan besar induksi magnetik pada titik P yang berjarak 2 cm dari kawat tersebut. µ0 = 4πx10-7 Wb/ = 2 Aa = 2 cm = 2 x 10-2 mµ0 = 4πx10-7 Wb/ = ….?JawabJadi besarnya induksi magnetik di titip P adalah 2 x 10-5 Wb/m2Induksi Magnetik pada pusat arus melingkarBesarnya induksi magnetik pada pusat arus melingkar dapat diketahui melalui persamaan B = induksi magnetiki = kuat arusµ0 = permeabilitas udara/vakuma = jari-jari lingkaranJika jumlah kawat lilitan lebih dari satu, maka besarnya induksi magnetik dapat diketahui melalui persamaan N = jumlah lilitan kawatContoh SoalSebuah kawat melingkar dengan jari-jari 10 cm dialiri arus 2 A. µ0 = 4πx10-7 Wb/ Tentukana. Induksi magnetik di pusat lingkaranb. Induksi magnetik jika banyaknya lilitan kawat 10 lilitanPenyelesaianDiketahuia = 10 cm = 10 x 10-2 m = 10-3 mi = 2Aµ0 = 4πx10-7 Wb/ B = …?b. B = ….? Jika N = 10JawabInduksi Magnetik pada SolenoidaSebuah solenoida adalah kawat penghantar beraliran listrik yang digulung menjadi sebuah kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh sebuah kumparan yang dialiri arus listrik lebih kuat daripada medan magnet yang ditimbulkan oleh sebuah lingkaran. Spektrum magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoida sama dengan spektrum yang dihasilkan oleh sebuah magnet batang. Jadi sebuah solenoida berkelakuan sama dengan magnet batang. Jika pada tiap ujung kumparan ditempatkan sebuah magnet jarum maka kutub utara salah satu magnet akan ditarik oleh ujung kumparan yang satu sedangkan kutub utara magnet yang lain ditolak oleh ujung kumparan yang lainnya. Jika di dalam kumparan ditempatkan inti besi lunak, maka kemagnetannya menjadi jauh lebih besar, dimana susunan seperti itu disebut elektromagnet. Besar induksi medan magnet di tengah-tengah solenoida memenuhi persamaanDenganB = induksi magnetik di pusat kumparani = kuat arusN = jumlah lilitanl = panjang solenoidaµ0 = permeabilitas udara/vakumSedangkan di ujung solenoidaDenganB = induksi magnetiki = kuat arusN = jumlah lilitanl = panjang solenoidaµ0 = permeabilitas udara/vakumContoh SoalSebuah solenoida dengan panjang 20 cm dan jumlah lilitan 100 dialiri arus sebesar 2 A. µ0 = 4πx10-7 Wb/ Tentukana. besar induksi magnetik di tengah-tengah solenoidab. besar induksi magnetik di ujung solenoida PenyelesaianDiketahuil = 20 cm = 20 x 10-2 m = 2 x 10-3 mN = 100 lilitani = 2 Aµ0 = 4πx10-7 Wb/ B = ….? Di tengah solenoidab. B = ….? Di ujung solenoidaJawabInduksi Magnetik pada ToroidaToroida adalah kawat yang dililitkan pada inti yang berbentuk lingkaran atau solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran. Jadi pada prinsipnya toroida merupakan solenoida yang intinya dibengkokkan sehingga berbentuk lingkaran. Sesuai dengan persamaan induksi magnetik di tengah solenoida maka besarnya induksi magnetik pada sumbu toroida akan menjadi persamaan n adalah jumlah lilitan kawat N per satuan panjang kawat. Dalam hal ini panjang kawat adalah sama dengan keliling lingkaran 2pa , sehingga persamaannya menjadi sebagai B = induksi magnetikµ0 = permeabilitas udara/vakumN = jumlah lilitanπ = 22/7=3,14a = jari-jari efektif toroidaContoh SoalSebuah toroida memiliki jari-jari efektif 10 cm dan jumlah lilitan 10 dialiri arus sebesar 2 A. µ0 = 4πx10-7 Wb/ Tentukanlah besarnya induksi magnetik pada sumbu toroida!PenyelesaianDiketahuia = 10 cm = 10 x 10-2 m = 10-3 mN = 10 lilitani = 2 Aµ0 = 4πx10-7 Wb/ B = ….?JawabJadi besarnya medan magnet pada sumbu toroida sebesar 40 x 10-4 Wb/m2Gaya Lorent’zPenghantar yang berarus listrik ataupun muatan listrik yang bergerak berada dalam medan magnet homogen yaitu diantara kaki magnet dalam akan mendapatkan suatu gaya yang disebabkan pengaruh medan magnet yang disebut sebagai gaya Lorentz. Jika kawat panjang l yang dialiri arus listrik I berada dalam medan magnet B, maka kawat tersebut akan mengalami gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat diketahui melalui persamaan sebagai = gaya LorentzB = induksi magnetiki = kuat arus pada kawatl = panjang kawatѲ = sudut antara kawat dengan medan magnetArah gaya Lorent’z dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan sebagai aturan tangan kanan, maka arah ibu jari menyatakan arah arus I, arah jari telunjuk menyatakan arah medan magnet B dan arah jari tengah menyatakan arah gaya F. Untuk menyatakan ketiga besaran tersebut dalam bidang dapat digunakan tanda silang x untuk arah yang masuk bidang gambar dan tanda titik • untuk arah yang keluar dari untuk muatan listrik yang bergerak dengan medan magnet homogen, maka besarnya gaya Lorentz untuk muatan tersebut dapat diketahui dengan persamaan = gaya Lorentz untuk muatan bergerakq = muatan listrikv = kecepatan muatan listrikB = induksi magnetikѲ = sudut antara kawat dengan medan magnetGaya Lorent’z pada Dua Kawat Sejajar yang BerarusDua buah kawat lurus yang dialiri arus listrik dan dipasang sejajar akan terjadi gaya Lorentz menarik kedua kawat akan saling tarik-menarik bila kedua arusnya searah dan terjadi gaya tolak menolak jika kedua arusnya berlawanan arah. Hal ini menunjukkan bahwa antara kedua kawat tersebut timbul gaya Lorentz. Gaya Lorentz yang terjadi pada dua kawat sejajar yang berarus yang berlawanan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai = gaya Lorentzµ0 = permeabilitas udara/vakumi1,i2 = kuat arus pada masing-masing kawata = jarak antara kedua kawatπ = 22/7=3,14Gaya Lorent’z pada partikel yang bergerak pada medan magnet homogenArah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel-partikel bermuatan listrik yang bergerak dapat ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan berdasarkan analogi arah kecepatan v dengan arah arus listrik pada kawat berarus. Jika muatannya positif, maka arah v sama dengan arah arus listrik, dan jika muatannya negatif maka arah v kebalikan dari arah arus listrik. jika sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhinya, maka lintasan partikel tersebut akan berupa partikel lingkaran. Besarnya gaya yang dialami medan magnet dapat diketahui melalui persamaan F = gaya Newtonq = muatan partekel Coulombv = kecepatan partikel m/s2B = induksi magnetik weber/m2Tips dan Trik Pembahasan SoalMateri Fisika lainnyaMateri Besaran dan SatuanMateri PengukuranMateri VektorMateri Kinematika Gerak LurusMateri Dinamika Gerak LurusMateri Gerak MelingkarMateri Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda TegarMateri Suhu dan KalorMateri Impuls dan Momentum Materi Usaha Energi dan DayaMateri Mekanika FluidaMateri OptikMateri Gelombang BunyiMateri Teori Kinetik Gas dan TermodinamikaMateri Hukum Newton tentang GravitasiMateri Gelombang CahayaMateri Listrik StatisMateri Rangkaian Arus SearahMateri Medan MagnetMateri Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balikMateri Fisika Modern dan Radioaktivitas

Dayahantar terhadap listrik akan menunjukan kemampuan suatu bahan konduktor ketika menghantarkan arus listrik. Besar dari suatu daya hantar listrik konduktor ini akan sangat dipengaruhi dengan besar hambatan jenis yang dimiliki oleh suatu bahan konduktor. Hambatan jenis bisa dinyatakan ke dalam bentuk persamaan berikut ini: R = ρ (l/A) Keterangan:
PertanyaanDua kawat konduktor A dan B dialiri arus listrik dan diletakkan sejajar di dalamruang hampa seperti gambar berikut. Jika panjang kawat 12 cm, gaya magnetik yang terjadi pada kawat adalah ....Dua kawat konduktor A dan B dialiri arus listrik dan diletakkan sejajar di dalam ruang hampa seperti gambar berikut. Jika panjang kawat 12 cm, gaya magnetik yang terjadi pada kawat adalah .... 64 × 10-7 N 50 × 10-7 N 48 × 10-7 N 24 × 10-7 N 12 × 10-7 N Jawabanjawaban yang tepat adalah Cjawaban yang tepat adalah C PembahasanDiketahui Gaya Lorentz pada Dua Kawat Lurus Sejajar Gaya lorentz adalah gaya magnetik yang dialami kawat berarus listrik yang diletakkan memotong garis medan magnet. Pada dua kawat lurus sejajar, besar gaya Lorentzdapat dicari menggunakan persamaan Jawab Gaya magnetik yang terjadi pada kawat adalah Jadi, jawaban yang tepat adalah CDiketahui Gaya Lorentz pada Dua Kawat Lurus Sejajar Gaya lorentz adalah gaya magnetik yang dialami kawat berarus listrik yang diletakkan memotong garis medan magnet. Pada dua kawat lurus sejajar, besar gaya Lorentz dapat dicari menggunakan persamaan Jawab Gaya magnetik yang terjadi pada kawat adalah Jadi, jawaban yang tepat adalah C Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!7rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Duakawat konduktor A dan B dialiri arus listrik yang besar dan arahnya ditunjukkan oleh gambar ini. Jarak kedua kawat 3 cm dan panjangnya sama yaitu 12 cm. Jika permeabilitas ruang mo = 4p x 10 -7 W/A x m, maka besar gaya magnetik yang dialami kawat B adalah . . .
Jawaban yang benar adalah A. Diketahui IA = 2 A IB = 3 A aAB = 3 cm = 3×10‾² m aA = aB = 1,5 cm = 1,5×10‾² m μo = 4π×10‾⁠Wb/Am Ditanya B = ...? Penyelesaian Induksi magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir dalam konduktor. Induksi magnet di dekat kawat lurus berarus dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. B = μoI /2Ï€a Keterangan B = induksi magnetik T μo = permeabilitas ruang hampa 4π×10‾⁠Wb/Am I = arus A a = letak titik dari kawat m Hitung induksi magnet akibat kawat A. BA = μoI /2Ï€a BA = 4π×10‾âÃ—2/2π×1,5×10‾² BA = 8/310‾⁵ T Hitung induksi magnet akibat kawat B. BB = μoI /2Ï€a BB = 4π×10‾âÃ—3/2π×1,5×10‾² BB = 4×10‾⁵ T Arah induksi magnet dapat ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Jempol arah arus sedangkan keempat jari arah induksi magnet. Berdasarkan kaidah tangan kanan, BA masuk bidang sedangkan BB keluar bidang. Oleh karena itu, induksi magnet di tengah-tengah antara kawat A dan B merupakan selisih induksi magnet keduanya. B = BB - BA B = 4×10‾⁵ - 8/310‾⁵ B = [12 - 8/3]10‾⁵ B = 4/310‾⁵ T Dengan demikian, besar induksi magnetik ditengah tengah antara kedua kawat adalah 4/310‾⁵ T. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
Duabuah kawat sejajar yang saling berdekatan dan dialiri arus listrik juga akan timbul gaya magnet. Jika arah arus pada kawat adalah searah maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua kawat. Jika arah arus pada kedua kawat adalah berlawanan, maka akan terjadi gaya tolak-menolak pada kedua kawat. Kedua gaya tersebut diakibatkan oleh adanya gaya magnet pada kedua kawat. - Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gaya Lorentz merupakan seluruh gaya elektromagnetk pada partikel bermuatan yang bergerak dengan suatu kecepatan melalui medan listrik dan medan magnet. Mari kita pelajari bagaimana timbulnya gaya magnet yang dialami suatu kawat penghantar berarus listrik yang berada dalam suatu medan Magnetik pada Kawat Berarus Seorang peneliti bernama Lorentz, menyatakan bahwa besarnya gaya magnetik yang dialami oleh kawat beraliran arus listrik adalah berbanding lurus dengan kuat medan magnet, berbanding lurus dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat, berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar, berbanding lurus dengan sudut yang dibentuk arus dengan arah induksi magnet. Sehingga persamaan dalam menentukan besarnya gaya magnetik pada kawat berarus adalah FAUZIYYAH Persamaan besarnya gaya magnetik pada kawat berarus Baca juga NASA Selidik Anomali Medan Magnet Misterius di Bumi yang Makin Melemah Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar Berarus Dua buah kawat sejajar yang saling berdekatan dan dialiri arus listrik juga akan timbul gaya magnet. Jika arah arus pada kawat adalah searah maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua kawat. Jika arah arus pada kedua kawat adalah berlawanan, maka akan terjadi gaya tolak-menolak pada kedua kawat. Kedua gaya tersebut diakibatkan oleh adanya gaya magnet pada kedua kawat. Besarnya gaya magnet pada masing-masing kawat dapat ditentukan dengan persamaan FAUZIYYAH Persamaan besarnya gaya magnet pada masing-masing kawat berarus
Ohmmendefinisikan bahwa hasil perbandingan antara beda potensial/tegangan listrik dan arus listrik disebut hambatan listrik. Secara matematis ditulis sebagai berikut. (1-3) dengan : R = hambatan listrik (ohm;Ω ), V = tegangan atau beda potensial listrik (volt; V), dan. I = kuat arus listrik (ampere; A).
Mahasiswa/Alumni Universitas Sumatera Utara24 Juni 2022 1543Jawaban yang benar adalah A. 4 x 10^-5 N Dua penghantar lurus sejajar yang terpisah sejauh a akan tarik-menarik bila arusnya searah dan tolak-menolak bila arusnya berlawanan arah. Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua penghantar berarus merupakan gaya magnetik, gaya per satuan panjang ini dirumuskan oleh F/l = dengan F/l = gaya magnetik per satuan panjang N/m i1, i2 = kuat arus melalui penghantar 1 dan 2 A a = jarak antara kedua penghantar m μo = 4π x 10^-7 Wb/ Diketahui μo = 4π x 10^-7 Wb/ iA = 2 A iB = 3A a = 3 cm = 0,03 m Ditanya F/l = ...? Pembahasan F/l = F/l = 4π x 10^-7 x 2 x 3/2π x 0,03 F/l = 4 x 10^-5 N Jadi gaya magnetik per meter yang dialami kawat B adalah 4 x 10^-5 N. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah A.

KONDUKTORKonduktor (penghantar) : suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sifat terpenting konduktor: - sifat daya hantar listrik (electrical conductivity) yang tinggi, atau - tahanan jenis (resistivity) yang rendah Konduktivitas maupun resistivitas besarnya tergantung pada struktur internal dari bahan penghantar tersebut.

Kelas 12 SMARangkaian Arus SearahHambatan JenisDua buah konduktor A dan B terbuat dari bahan yang sama dengan panjang keduanya juga sama. Konduktor merupakan kawat padat dengan diameter tampang lintang sebesar 1 m, konduktor B merupakan kawat dengan penampang lintang berlubang dengan diameter dalam 1 m dan diameter luar 2 m. Besar perbandingan nilai hambatan RA/RB adalah ....Hambatan JenisRangkaian Arus SearahElektroFisikaRekomendasi video solusi lainnya0153Tabel di bawah ini merupakan hasil percobaan lima jenis k...0050Kawat penghantar dengan panjang 50 meter dan luas penampa...0152Sebuah kawat penghantar dengan hambatan 11,5 ohm dihubung...0307Seutas kawat besi panjangnya 20 m dan luas penampangnya 1...Teks videoHalo cover sekali ini ada soal tentang konduktor di Sony diketahui ada 2 buah vektor a dan b terbuat dari bahan yang sama dengan panjang keduanya juga sama karena bahannya sama Kak roa = robek atau massa jenis sama dengan massa jenis B dan panjang a = panjang B disini diketahui konduktor a merupakan kawat padat dengan diameter tampang Lintang sebesar 1 m titik di adalah kawat dengan diameter 1 m. Jika diameter diameternya 1 M Kak jari-jarinya adalah setengah nya yaitu setengah meter untuk yang konduktor kedua dia adalah kawat dengan penampang melintang berlubang dengan diameter dalam 1 mm dan diameter luar 2 M karena diameter dalamnya itu 1 M maka r1b itu adalah diameter dalamnya jari-jari dalamnya itu adalah setengah dari diameter dalamnyaKarena diameter dalamnya 1 M maka jari-jari dalamnya itu adalah setengah meter untuk Diameter luar yaitu 2 M jadi jari-jari dalamnya pun tengahnya yaitu 1 M Nah setelah kita tahu ini ditanya di soalnya adalah perbandingan nilai hambatan ra banding RB perbandingan ra banding RB untuk menjawab ini terus paham dulu nih hambatan itu Pertamanya pak. Jadi hambatan itu persamaannya adalah roh l. Jadi persamaan ini tuh ada yang mendefinisikan hambatan suatu konduktor. Jadi itu adalah massa jenis itu adalah panjangnya panjang konduktornya dan luas penampangnya. Jadi kita tinggal subtitusi aja ke sini ra RB menjadi roa dikali Ella dibagi a ya kanDeni dibandingkan dengan Roby x l b dibagi A B nah, jadi karena kita tahu dia di soal tadi dikasih tahu kalau roa = robek coret ada = l b jadi pacar juga jadi tersisa AB dibandingkan dengan Aa menjadi tinggal mendefinisikan luas B dan luas aja nih untuk luas B ini karena di ini adalah berlubang Maka luas yaitu adalah luas luar atau a2b dikurangkan dengan luas dalam luas lubang ya kan jadi ini adalah A B nah ini kalau kita jabarkan jadi karena lingkaran itu luasnya adalah phi r kuadrat maka kita bisa kita ke kantinnya sisanya phi dalam kurung r 2 b kuadrat dikurang r 1 b kuadrat ini tinggal kita sudut subtitusi aja nihr2b r2b kuadrat dikurang 1 kuadrat dibagi untuk A atau luas tinggal di r kuadrat dengan metode Hera Hera kuadrat Nah karena punya itu sama bisa kita coret menyisakan r2b kuadrat dikurangi 1 B kita tahu r2b itu nilainya 1 berarti 1 kuadrat dikurang A 1 b kuadrat setengah kuadrat dibagi setengah kuadrat akan jadi 1 dikurang 1 per 4 dibagi 14 hasilnya adalah 3 per 4 dibagi 1 per 44 nya bisa kita coret menghasilkan 3 jadi kita dapat perbandingan antara hambatan dan b itu adalah 3 jawaban nilai yang B kres Sampai jumpa besok lanjutSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
1KiGP.
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/170
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/343
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/156
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/297
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/198
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/278
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/235
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/80
  • 4sma9wmzzw.pages.dev/2
  • dua kawat konduktor a dan b dialiri arus listrik