Mencintai angin harus menjadi siut. Mencintai air harus menjadi ricik. Mencintai gunung harus menjadi terjal. Mencintai api harus menjadi jilat. Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Mencintaimu harus menjelma aku. (Sapardi Damono ) * Mencintai angin harus menjadi siut~ (Sapardi) ~SN~.
Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta." Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya. Khalil Gibran. IBU. Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir
Gibran yang indah memukau karena itu sebagian dari musuh-musuh ke hidupan manusia. Gibran adalah perusuh bagi atheis dan kita menasehati penduduk gunung yang diberkati agar mereka membuang ajaran-ajarannya dan membakar karangan-karangannya sehingga ajaran-ajaran dan karangan-karangannya itu tidak ada yang me-nempel dalam jiwa mereka.
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan. Dan dia menjawab: Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kini senja telah tiba, dan Almitra sang pendeta wanita berkata. Semoga diberkahi hariini, dan tempat ini, juga jiwamu yang telah berbicara.Dan dia berkata, aMgH4.